Acap kali, dahulu
semua lapisan masyarakat sangat menghormati jasa seorang guru. karena dengan
adanya seorang guru kini masa depan generasi muda menjadi cerah, dan tidak
ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan ataupun yang lainnya. karena dengan
proses belajar mengajarlah seorang siswa dan guru akan bekerjasama untuk
mensukseskan tujuan pendidikan tersebut.
Seorang guru akan berusaha mendidik siswanya sampai mereka mengerti dan paham
atas apa yang diajarkannya, bahkan seorang guru rela berkorban demi
menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas dalam ilmu pendidikan.
Akan tetapi, lain halnya dengan predikat guru saat ini, yang sudah mulai
diabaikan bahkan oleh para siswa-siswinya sendiri. Ada apa dibalik semua itu?
semua itu terjadi akibat kecerobohan guru itu sendiri. guru berusaha mendidik
dan mengajarkan siswa-siswinya sampai mereka mengerti dan paham. bahkan seorang
guru sangat sabar ketika menghadapi siswa yang sulit untuk dididik. akan tetapi
ketelatenanlah yang menjadikan siswa-siswinya akhirnya dapat paham dan mengerti
apa yang diajarkan oleh guru. namun semua pengajaran yang diberikan oleh
seorang guru selama ini, terasa tidak ada artinya tatkala UN tiba. mengapa
demikian? karena jika kita lihat dari awal siswa-siswi masuk sekolah mereka
diberikan pemahaman-pemahaman dan pengajaran secara terus-menerus, akan tetapi
tatkala UN itu tiba guru tersebut jugalah yang malah memberitahu atas kunci
jawaban tersebut. karena kekhawatiran para guru terhadap siswa-siswinya tidak
lulus saat UN.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa dengan sebuah nilai mereka dapat
menyatakan sebuah kelulusan tanpa memikirkan kualitas dan jerihpayah seorang
guru selama ini.
Para guru tersebut menganggap dengan seperti itu mereka menyayangi
siswa-siswinya. padahal anggapan tersebut salah besar. justru malah mengajarkan
para siswa-siswinya menjadi generasi muda yang tidak jujur. karena dengan
tindakan seperti itu, selain menjadi bodoh juga secara tidak langsung telah
melahirkan generasi muda yang tidak mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar